Postingan

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, tetapi justru memperkenankan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, sekiranya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berharap aku bicara halus, bagus-bagus, melainkan kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Me

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, melainkan justru memperbolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, jika kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berkeinginan aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, melainkan justru membolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, jika kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, melainkan kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengap

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, tetapi justru membiarkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, jika kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, melainkan kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di Indones

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, melainkan justru memperkenankan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, sekiranya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berkeinginan aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terje

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, tapi justru membolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, jika kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berkeinginan aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Menga

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar awam, melainkan justru membiarkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, seandainya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, melainkan kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengap

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, tetapi justru membolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, sekiranya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berkeinginan aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengap

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, tapi justru memperkenankan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, apabila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di Ind

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, melainkan justru memperbolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, apabila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berharap aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Meng

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar awam, tapi justru membiarkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, jika kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di Indonesi

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, tapi justru memperkenankan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, bila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berharap aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, melainkan justru memperkenankan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, seandainya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? M

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, tapi justru membolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, sekiranya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berharap aku bicara halus, bagus-bagus, melainkan kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di I

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, melainkan justru memperkenankan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, jikalau kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berkeinginan aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Menga

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, tapi justru memperbolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, apabila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di Indonesia

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar awam, tetapi justru membiarkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, apabila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berharap aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di Indon

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, tapi justru membiarkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, jika kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berkeinginan aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Menga

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, tapi justru membiarkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, sekiranya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di In

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, tapi justru membiarkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, seandainya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Menga

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar awam, melainkan justru memperkenankan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, sekiranya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, melainkan kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit?

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, tetapi justru membolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, apabila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di In

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar awam, melainkan justru membolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, bila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berkeinginan aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berharap aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di I

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, tetapi justru memperbolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, apabila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian ingin aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar umum, tetapi justru memperbolehkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, bila kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Meng

Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing

Indonesia mempunyai kekayaan yang luar awam, tetapi justru membiarkan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, seandainya kekayaan mengalir ke luar? Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.” Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada peluang untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian ingin aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berkeinginan aku bicara halus, bagus-bagus, namun kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?” Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.” Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri. Mengapa orang kecil kian terjepit? Menga