Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing
Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing - Hallo Masyarakat Indonesia Seputar Indonesia, Pada Seputar Indonesia Akan Membahas Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing, Saya Telah Menyiadakan Artikel Elite Bangsa. mudah-mudahan isi Artikel Pencitraan Kali ini Dapat Anda Mengerti. okelah, ini dia Artikel Kali ini.
Judul Artikel : Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing
Indonesia mempunyai kekayaan yang luar lazim, tapi justru memperkenankan kekayaan hal yang demikian mengalir ke luar negara. Bagaimana dapat ekonomi kuat? Bagaimana dapat harga-harga cukup memadai untuk rakyat, bila kekayaan mengalir ke luar?Judul Artikel : Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing
Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing
Lalu, ada yang bilang pada Prabowo, “Pak Prabowo, mbok bicara yang bagus-bagus saja.” Ada yang mengatakan, “Pak Prabowo, jangan bicara terlalu keras. Bicara halus-halus saja.”
Selama 10 tahun terakhir, tiap-tiap ada kans untuk memapar kan data-data, Prabowo menanyakan terhadap mereka yang menyimak, “Kalian berharap aku bicara bagus-bagus, atau aku bicara apa adanya? Kalian berharap aku bicara halus, bagus-bagus, tetapi kenyataannya tak bagus, atau aku bicara apa adanya, saudara-saudara sekaligus?”
Mereka menjawab,” Bicara apa adanya saja, pak Prabowo.”
Berdasarkan Prabowo, telah terlalu lama elit Indonesia berdusta. Dusta terhadap rakyat, dusta terhadap bangsa. Dan juga dusta terhadap dirinya sendiri.
Mengapa orang kecil kian terjepit? Mengapa di Indonesia, yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin? Mengapa petani tak senyum bila panen? Bagaimana dapat di negara yang telah lebih dari 70 tahun merdeka, ada guru honorer yang cuma mendapatkan Rp200 ribu sebulan?
Bagaimana dapat, beberapa besar hasil profit Indonesia sebagai bangsa mengalir ke luar negeri, melainkan elit membisu saja. Belasan ribu Rupiah yang mesti ada di Indonesia, parkir di luar negeri, dan elit Indonesia tak berjuang keras untuk mengembalikannya ke dalam negeri?
Pahit memang, apa yang di katakan Prabowo. Namun apabila tiap tahun terus ada net uotflow kekayaan nasional ke luar, kita sebagai negara tak perlu punya agenda pembangunan bentang panjang. Tak perlu agenda pembangunan sebab rakyat Indonesia juga tak akan merasakan.
Uang ini merupakan betul-betul-benar-benar vital bagi pembangunan masa depan bangsa Indonesia. Bangsa tak dapat lagi kehilangan kekayaan sebesar ini setiap tahun.
Seandainya diperkenankan kekayaan terus mengalir ke luar negeri, artinya memang mendapatkan bahwa Indonesia sebagai bangsa dipelihara. Sebagai bangsa dan sebagai buruh oleh cara kapitalisme global.
Bumi diterapkan, air diterapkan, rakyat digunakan sebagai buruh demi memperkaya bangsa lain. Indonesia dipegang menjadi pasar, menjadi konsumen dari produk dan jasa yang diciptakan oleh bangsa lain.
Kita perlu retorika. Rakyat kita, pemimpin kita berdendang “Indonesia Raya”, “Maju Tidak Gentar” tetapi kesejahteraan kita jalan di daerah. Kita terus miskin. Kita terjerumus dalam middle income trap, jebakan negara menengah.
Hidup di tengah kekayaan sumber alam, melainkan Indonesia miskin. Negara dengan tiga perempat laut melainkan mengimpor ikan asin, mengimpor ikan teri, mengimpor ayam, mengimpor singkong dan mengimpor daging.
Namun, kata orang, ambang penderitaan bangsa Indonesia tinggi sekali. Jadi, seandainya kaki di injak, orang Indonesia tak teriak-teriak sebab sifat bangsa Indonesia memang bagus, nerimo. “Monggo, silahkan injak kaki aku. Silahkan perdaya aku dan ambil kekayaan aku.”
Sebab inilah, negara ketika ini berada di persimpangan jalan yang betul-betul-benar-benar penting.
Darah kita telah diambil puluhan tahun. Tubuh bangsa Indonesia ini telah sepantasnya masuk IGD. ‘Bocornya’ uang yang wajib bisa dipakai untuk membangun bangsa Indonesia, dari kebocoran tabungan nasional dari perdagangan, kebocoran pendapatan pajak nasional dari tax ratio yang semacam itu rendah, dan kebocoran dari korupsi anggaran belanja nasional yang jikalau dijumlahkan kini melampaui angka Rp1.000 triliun tiap-tiap tahun berdasarkan hitunga Badan Kajian Kebijakan Strategis Partai Gerindra, dan banyak hitungan kredibel lainnya patut seketika dihentikan.
Demikianlah Artikel Elite Bangsa Kali ini Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing
Sekian Artikel Kekayaan Indonesia dalam Genggaman Asing, mudah-mudahan bisa dipahami anda semua. baiklah, sekian artikel Elite Bangsa kali ini, Salam Indonesia.
Komentar
Posting Komentar